baru berusia 14 tahun, dua bocah sudah menjadi penerbit majalah komersil.
Padahal mereka masih duduk di bangku sekolah menengah pertama.
Sean Spooner dan Louis Porter menerbitkan majalah tiga bulanan bernama Corby.
Majalah itu berisi event lokal, berita, dan kompetisi di kota mereka, Corby, Northants, Inggris. Biaya Produksi majalah itu berasal dari iklan. Tugas mencari IKlan diemban Porter dengan cara membujuk pengusaha lokal untuk memasang iklan. Spooner bertugas sebagai pemimpin redaksi yang bertanggung jawab untuk penulisan dan produksi.
Dalam edisi perdana, juni 2010, majalah Corby terdiri dari 12 halaman dan di cetak sebanyak 200 eksemplar. Kantor mereka hanya di kamar tidur dan mereka bekerja dengan laptop dan telepon selular. Spooner dan Porter adalah penerbit paling muda dunia.
Sumber : Kumpulan Peristiwa Yang Mengguncang Dunia -bukune
Padahal mereka masih duduk di bangku sekolah menengah pertama.
Sean Spooner dan Louis Porter menerbitkan majalah tiga bulanan bernama Corby.
Majalah itu berisi event lokal, berita, dan kompetisi di kota mereka, Corby, Northants, Inggris. Biaya Produksi majalah itu berasal dari iklan. Tugas mencari IKlan diemban Porter dengan cara membujuk pengusaha lokal untuk memasang iklan. Spooner bertugas sebagai pemimpin redaksi yang bertanggung jawab untuk penulisan dan produksi.
Dalam edisi perdana, juni 2010, majalah Corby terdiri dari 12 halaman dan di cetak sebanyak 200 eksemplar. Kantor mereka hanya di kamar tidur dan mereka bekerja dengan laptop dan telepon selular. Spooner dan Porter adalah penerbit paling muda dunia.
Sumber : Kumpulan Peristiwa Yang Mengguncang Dunia -bukune
Tidak ada komentar:
Posting Komentar